- Back to Home »
- JANJI ALLAH KEPADA ORANG BERIMAN
Posted by : Unknown
Kamis, 14 Mei 2015
jANJI ALLAH
KEPADA ORANG BERIMAN
Alquran
terdapat sekian banyak janji mulia dan istimewa yang ditawarkan kepada
orang-orang yang memiliki keimanan, baik janji-janji di dunia maupun
janji-janji di akhirat. Janji-janji akhirat yang diberikan bagi mereka yang
beriman tidak terhitung jumlahnya dalam kitab suci itu karena amat banyak.
Adapun janji-janji di dunia yang disebut secara terang-terangan (eksplisit),
setidak-tidaknya ada sepuluh macam. Berikut ini adalah sepuluh janji di dunia
itu.
Allah
SWT berjanji akan menolong orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah
SWT,
"...
Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman." (QS.
Ar-Ruum: 47).
Diberikan advokasi atau pembelaan (ad-difa'). Allah SWT berfirman,
Diberikan advokasi atau pembelaan (ad-difa'). Allah SWT berfirman,
”Sesungguhnya
Allah membela orang-orang yang beriman...” (QS. Al-Hajj:38).
Mendapatkan perlindungan kasih sayang (Al-wilayah). Allah SWT berfirman,
Mendapatkan perlindungan kasih sayang (Al-wilayah). Allah SWT berfirman,
”Allah
Pelindung orang-orang yang beriman.... ” (QS. Al-Baqarah: 257).
Ditunjukkan kepada jalan yang benar (Al-hidayah). Didasarkan firman Allah SWT,
Ditunjukkan kepada jalan yang benar (Al-hidayah). Didasarkan firman Allah SWT,
”... Sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang- orang
yang beriman kepada jalan yang lurus. ” (QS. Al-Hajj: 54).
Orang-orang
kafir tidak akan diberikan jalan untuk memusnahkan mereka dari muka bumi (adamu
taslithiil kafirin). Allah SWT berfirman,
"Dan
Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-oriing kafir.” (QS.
An-Nisa.i : 141).
Diberikan kekuasaan di dunia dan diberikan kemapanan dalam segala bidang. Allah SWT berfirman,
Diberikan kekuasaan di dunia dan diberikan kemapanan dalam segala bidang. Allah SWT berfirman,
"Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan
mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah meiyadikan berkuasa orang-orang sebelum
mereka, dan sungguh Dia akan meneguhkan (memberikan kemapanan) agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka.” (QS. An-Nuur; 55).
Keberkahan
dari langit dan bumi, seperti sumber daya alam yang melimpah serta rezeki yang
lezat (Al-barakah dan ar-rizqu ath-thayyib). Allah SWT berfirman,
"Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raaf:
96).
Kemuliaan
dan kejayaan (Al-izzah). Allah SWT berfirman,
”Padahal
kekuatan (kemuliaan) itu hanyalah bagi Allah bagi Rasul-Nya, dan bagi
orang-orang yang berinar (mukmin).” (QS. Al-Munafiquun: 8).
Kehidupan yang baik (al-hayah ath-thayyibah) Allah SWT berfirman,
Kehidupan yang baik (al-hayah ath-thayyibah) Allah SWT berfirman,
"Barangsiapa
mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik." (QS.
An- Nahl: 97).
Diberikan kemenangan (Al-fAth). Allah SWT berfirman,
Diberikan kemenangan (Al-fAth). Allah SWT berfirman,
”Mudah-mudahan
Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau suatu keputusan
dari sisi-Nya.." (QS. Al-Maa'idah: 52).
Dengan janji-janji yang menggiurkan tersebut tentu kualifikasi (penyeleksian) orang-orang yang dikategorikan sebagai memiliki keimanan sangat ketat. Jika tidak, tentulah banyak orang, bahkan semua orang, yang akan mengaku-aku diri sebagai orang beriman. Untuk menghindari ini dan untuk mengukur pula seberapa kadar keimanan manusia, dilakukanlah proses tes terlebih dahulu, tes keimanan, sebagaimana tes ini dilakukan terhadap generasi-generasi dahulu. Allah SWT berfirman,
Dengan janji-janji yang menggiurkan tersebut tentu kualifikasi (penyeleksian) orang-orang yang dikategorikan sebagai memiliki keimanan sangat ketat. Jika tidak, tentulah banyak orang, bahkan semua orang, yang akan mengaku-aku diri sebagai orang beriman. Untuk menghindari ini dan untuk mengukur pula seberapa kadar keimanan manusia, dilakukanlah proses tes terlebih dahulu, tes keimanan, sebagaimana tes ini dilakukan terhadap generasi-generasi dahulu. Allah SWT berfirman,
Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,
'Kami telah beriman,’ sedang mereka belum diuji ? Sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang
dusta.” (QS. Al-'Ankabuut: 2-3)